Al-Quds, SPNA – Anggota Gerakan pembebas Palestina (PLO) serta kepala Badan Pengawas Gereja, Hanna Umairah menuntut Gedung Putih dan Uni Eropa mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka sesuai batas tahun 1967 sebagaimana AS dan Uni Eropa mengakui kedaulatan Israel.
Hal in disampaiakan dalam pertemuan dengan 30 delegasi mahasiswa dari wilayah California yang tergabung dalam lembaga Olive Tree Initiative di markas besar PLO di Ramallah, Rabu 9/8/2017.
Umairah juga menjelaskan perkembangan situasi terakhir di Palestina. Ia menekankan bahwa rakyat Palestina dari berbagai lapisan sangat menghormati perbedaan, mereka dapat hidup berdampingan satu sama lain serta sama-sama mendukung kedaulatan Palestina.
‘’Disisi lain Israel semakin meningkatkan pelanggaran serta menerapkan aturan yang menyimpang, seperti pembangunan permukiman Yahudi diatas tanah warga Palestina dan dinding pemisah,’’ terangnya.
Israel juga berupaya menghapus situs sejarah dan situs keagamaan dan melakukan upaya yahudisasi terhadap kota suci al-Quds serta merubah nama-nama jalan dan rambu dari bahasa Arab menjadi bahasa ibrani.
‘’Israel sengaja menghasut pejabat tinggi Palestina untuk menutupi misinya terhadap kota al-Quds.’’
Ia menegaskan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat mempertebal krisis sektarian serta mempersulit terwujudnya perdamaian bahkan dapat menggagalkan solusi dua negara dan pendirian negara Palestina sesuai batas 1967. (T.SR/S: Ma’an News)
